Valentine's mu bukan untuk ku

di tulis oleh: Tulisan Terakhir! on Selasa, 14 Februari 2012



Di awal abad 21, valentine's day sempat menggebrak dunia. 14 februari yang bukan merupakan hari libur, sempat dituntut sebagian orang untuk dijadikan hari libur. Walaupun akhirnya tidak kesampaian, namun fakta tersebut menunjukan tingginya pamor valentine's day.
Akan tetapi, akhir-akhir ini ternyata mulai banyak pemuda-pemudi terutama yang ada di Indonesia mulai meninggalkan valentine. Hal tersebut terlihat dari banyak diskusi-diskusi di dunia maya melalui akun mereka masing-masing menyatakan tidak akan merayakan hari valentine. Alasan yang mereka usungpun bermacam-macam. Mulai dari merasa kalau valentine’s day itu bukan budaya kita sampai mengatakan: “Gue selalu ber-valentine’s day setiap hari sama pacar gue” (ngak punya kalender kayaknya neh orang).
Adalah lebih kurang ada 5 (lima) fakta yang harus kita aminin mengapa kita seharusnya tidak ikut merayakan valentine’day tanggal 14 Februari. Cekidot!.

1.      Dilarang Agama


"Kok bisa ?? "

"tanya aja ama ustadz.....

Jadi kira-kira begini ceritanya, ehem... " *benerin dasi.

Pertama..Berdasarkan hadist nabi, (lupa hadistnya) tapi kurang lebih isinya bahwa hari raya dalam umat islam hanya ada dua. Hari raya Idul Fithri sama hari raya Idul Adha.

"Selainnya? Bukan hari raya Islam dong ? "

"Jangan tanya saya. Tanya ustadz aja ya.. "

"Terus terus, hari raya tahun baru ? hari raya ulang tahun ? kan hari raya juga tuh. Hari yang dirayakan atau dibesar-besarkan."

"Ustadz!!.. ustadz!!.. mana ya ustadznya ? ada jama'ahnya ni mo nanya.."

Kedua.. sebenernya yang pertama sudah cukup sih untuk sebagai pegangan. Tapi sebagai tambahan, mari kita telusuri bagaimana sejarah valentine, asal katanya, dan apa hubungannya dengan kasih sayang.

Konon katanya valentine itu adalah nama seorang santa atau orang suci Agama lain bukan Agama Islam pokoknya. Dia di hukum mati karena berkasih sayang. Apakah menikah ataukah pacaran, kurang lebih ia berkasih sayang yang seharusnya dia dilarang karena anggapan orang suci itu tidak boleh menikah atau berkasih sayang? Kayaknya gitu. Dan tanggal eksekusi kematiannya itu pada tanggal 14 Februari. Jadi kalo biasanya memperingati seorang tokoh itu pada hari kelahirannya seperti hari kartini, hari natal dll maka yang dibilang orang memperingati kasih sayang ini adalah memperingati kematian. Gak usah ketawa, tapi itu realitanya.

Dan dari sudut pandang Islam, si orang suci itu bukan lah dari Agama Islam, jadi buat apa dirayakan.

Itu alasan pertama kenapa pemuda zaman sekarang mulai meninggalkan valentine. Dari sudut pandang agama dah gak beres.
Kok Saling Berkasih Sayang  Cuma Setahun Sekali ?

Tanggal 14 Februari sayang sayangan, besoknya perang-perangan, minggu depan gencatan senjata, bulan depan tuntut revolusi. Kenapa cuma satu hari sayang-sayangnya? Why ? Apakah kalimat "Aku sayang kamu" Cuma ada di tanggal 14 Februari.

"Say, kamu sayang gak sama aku ?"

"Sabar ya sayang, 14 Februari masih tahun depan, jawabannya tunggu di hari itu ya."

#matiajaloe!!

Banyak pemuda jaman sekarang sudah bosan dengan sandiwara pengkhususan hari kasih sayang ini. Anggapan mereka tiap hari mereka adalah hari kasih sayang, buat apa ada hari khusus, seolah-olah selain hari itu bukan lah hari kasih sayang. Doesn't make sense!

"hmm....Bapak kamu ustadz ya?"

"Kok tau sih?"

"Soalnya, bukan di hari valentine pun, kamu tetep cinta sama aku"

#eaaaa

#nyambunggakya?

Begini neh yeah kalo kasih sayang cuma
di lampiaskan setahun sekali : cepet tua men
!.




        Anti Hedonisme


"Kita orang timur mas! Lestarikan budaya sendiri. Valentine produk barat tuh. Gak sah ikut-ikutan" kata sebagian pemuda zaman sekarang.

Mau dikata kolot kek, gak terbuka kek. Yang pasti, anggapan mereka cinta produk sendiri akan menumbuhkan sikap yang positif yang akan membangun negeri. Produk luar lama-kelamaan akan merusak bangsa. Dan benar juga, hari valentine sudah banyak digunakan sebagai hari seks bebas, perusakan moral anak bangsa, hedonisme, foya-foya dan lain-lain. Itulah mengapa sebagian pemuda zaman sekarang sudah banyak meninggalkanya.



4       Bukan Ababil
G    

Genderang perang melawan ababil alay sudah mulai dikumandangkan sebagian pemuda zaman sekarang di dunia maya. Tolak kata-kata sejenis "luph u" "leh kenal?" "c4yank" d4N L4in lAiN (soesah bener dah noelisnja!).


Akan tetapi, akan tetapi, akan tetapi. Ternyata banyak juga pemuda yang sebelumnya pernah merasakan "dunia gelap" tersebut. 

Sebelum facebook ramai, sebut saja era friendster, mereka yang sudah memasuki "pertaubatan" tersebut ternyata PERNAH mengkonsumsi bahasa 4L41 (red:5 kali salah ngetik, ckckck) di friendsternya.  Jadi ketika perang melawan ababil alay dimulai, mereka langsung  "mensucikan diri", menjauhi hal-hal yang berbau tidak dewasa tersebut. Dan salah satunya adalah perayaan valentine yang mereka anggap termasuk kategorinya.

"ngerayain valentine? Ih alay banget sih!"

Waduh, gak mau ah dibilang alay gara-gara ikutan valentine.
Menurut sebagian pemuda.

Alay bgt, sumpah.

2.      Jomblo


"Wah loe memang bukan ababil man! soalnya loe ga ikutan valentine-an."


"Mm. .Sodara memang nasionalis tinggi, cinta produk dalam negeri! dikarenakan sodara anti valentine."


"Betul banget, ngapain kita ngerayain kasih sayang cuma satu hari. Kita kan kasih sayang tiap hari. Iya ga fren?"


"Subhanallah akhi, antum gak ikut valentine? Ruhiyah antum memang luar biasa"
@.@

Satu lagi alasan kenapa ditemukan banyak pemuda yang tidak melakukan ritual valentine. Karena jomblo. Ya jomblo. Mungkin ia bukan termasuk salah satu dari empat kategori di atas, akan tetapi ia termasuk yang tidak merayakan valentine. Setiap mendekati valentine, maka semakin tersayat-sayatlah hatinya. Tidak ada yang mau memberikan coklat kepadanya di hari indah itu. Dan dengan itu semakin bencilah sekelompok pemuda tersebut dengan tanggal 14 februari. (rj)
http://vierar.blogspot.com/2010/11/penelitian-jomblo.html



















{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

  • Share