Kekuatan jiwa

di tulis oleh: Tulisan Terakhir! on Jumat, 10 Februari 2012

Kedua polisi itu sama-sama menyimpan kecemasan sekaligus keheranan. Mereka cemas, karena lelaki yang akan mereka gantung sekarang bukan lelaki biasa. Lelaki itu sangat berwibawa dengan imannya. Mereka juga heran, sebab sejak semalam lelaki itu dibawa ketempat peristirahatan tertentu sebelum digantung, ia selalu tersenyum. Senyumnya terlalu lebar untuk sebuah peristiwa paling mengerikan: hukum gantung.
Mereka masih cemas campur heran. Menjelang matahari terbit, perintah sang atasan mengharuskan kedua polisi itu menggantung lelaki itu. Tapi sampai detik itu, ia masih saja tersenyum. Ia seakan-akan meningkmati saat-saat menegangkan itu. Ia nampak begitu rela, begitu menerima, begitu ikhlas. Dan senyum itu seperti menyeburatkan kekuatan jiwa yang dahsyat.
Adalah dengan kehendak Allah itu terjadi. Senyum lelaki yang sedang menghadap tiang gantung itu, rupanya menyusupkan hidayah Allah dengan amat halus kedalam hati kedua polisi itu. Mereka berdua memang menggantung lelaki itu. Tapi dalam pengetahuan Allah, justru saat itu pulalah kedua polisi itu menggantung dosa-dosa masa lalunya. Mereka berdua menyatakan taubat.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

  • Share